Sabtu, 27 Oktober 2012

Tumbuhan Herbal

Akar Tanaman Cabai Rawit Obat Tangan dan Kaki Lemas

Tumbuhan Cabai Rawit
CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)
Sinonim :
C. ,fastigiatum BL, C. minimum Roxb.
Familia :
solanaceae.
Tanaman budidaya, kadang-kadang ditanam di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang terlantar. Tumbuhan ini berasal dari Amerika tropik, menyukai daerah kering, dan ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m dpl. Perdu setahun, percabangan banyak, tinggi 50-100 cm. Batangnya berbuku-buku atau bagian atas bersudut. Daun tunggal, bertangkai, letak berselingan. Helaian daun bulat telur, ujung meruncing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 5-9,5 cm, lebar 1,5-5,5 cm, berwarna hijau. Bunga keluar dari ketiak daun, mahkota bentuk bintang, bunga tunggal atau 2-3 bunga letaknya berdekatan, berwarna putih, putih kehijauan, kadang-kadang ungu. Buahnya buah buni, tegak, kadang-kadang merunduk, berbentuk bulat telur, lurus atau bengkok, ujung meruncing, panjang 1-3 cm, lebar 2,5-12 mm, bertangkai panjang, dan rasanya pedas. Buah muda berwarna hijau tua, putih kehijauan, atau putih, buah yang masa.k berwarna merah terang. Bijinya banyak, bulat pipih, berdiameter 2-2,5 mm, berwarna kuning kotor. Cabai rawit terdiri dari tiga varietas, yaitu cengek leutik yang buahnya kecil, berwarna hijau, dan berdiri tegak pada tangkainya; cengek domba (cengek bodas) yang buahnya lebih besar dari cengek leutik, buah muda berwarna putih, setelah tua menjadi jingga; dan ceplik yang buahnya besar, selagi muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi merah. Buahnya digunakan sebagai sayuran, bumbu masak, acar, dan asinan. Daun muda dapat dikukus untuk lalap.Cabal rawit dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Sumatera: leudeuaarum, l. pentek (Gayo), situdu langit, lacina sipane (Simelungmz), lada limi (Nias), l. mutia (Melayu). Jawa: cabe rawit, c. cengek (SLCnda), lombok jempling, l. jemprit, l. rawit, l. gambir, l. setan, l. cempling (Jawa), cabhi letek, c. taena manok (Madc,rra). Nusa Tenggara: tabia krinyi (Bali), kurus(Alor). Sulawesi: kaluya kapal (bent.), mareta dodi (Mongond.), malita diti (Gorontalo), m. didi (Buol), lada masiwu (Baree), l. marica, l. capa, laso meyong (Mak.),1. meyong, ladang burica, l. marica (Bug.), rica halus, r. padi (Manado). Maluku: Abrisan kubur (Seram), karatupa batawe (Elpaputi), katupu walata (Waraka), araputa patawe (Atamano), kalapita batawi (Amahai), karatuba manesane (Nuaulu), karatupa. batawi (Sepcc), maricang kekupe (Weda), rica gufu (Ternate). Irian: metrek wakfoh (Sarmi), basen tanah (Barik). NAMA ASING La jiao (C), cayenne peper (B), piment de cayenne (P), piment enrage, guineapfeffer (J), pasites, sili (Tag.), cayenne, chilli (I). NAMA SIMPLISIA Capsici frutescentis Fructus (buah cabe rawit).
Kandungan Kimia Cabai Rawit : Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
Cabai Rawit Sebagai Bahan Obat : Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik). Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
INDIKASI
Cabal rawit digunakan untuk :
menambah nafsu makan,
menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
batuk berdahak,
melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
migrain.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan Tangan Lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.
Sakit Perut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.
Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
CATATAN :
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.
Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Biji Ceguk untuk Obat Cacing

Tanaman Ceguk
CEGUK (Quisqualis indica L.)
Sinonim :
Quisqualis sinensis Lindl. Quisqualis vilosa Roxb.
Familia :
Combretaceae.
Tanaman membelit ke kiri atau memanjat, tinggi 1,5-5 m. Daun berhadapan atau lebih kurang berkarang, juga tersebar; tangkai 0,5–2 cm; helaian bulat telur memanjang, 5-18,5 kali 2,5-9 cm. Bunga di ujung dan di ketiak dalam bulir yang berbunga banyak; daun pelindung rontok sebelum mekar atau tetap, sampai panjang 2 cm. Bunga berkelamin 2. Tabung kelopak langsung, berambut pendek, hijau kuning; taju kelopak 5, segitiga, panjang 3-4 mm. Daun mahkota 5, duduk, bentuk memanjang, mula-mula putih, kemudian merah, akhirnya merah tua, sampai 1,5 cm panjangnya. Benang sari 10. Tangkai putik panjang, pada satu sisi bersatu dengan tabung kelopak, bersama benang sari muncul jauh di luar mahkota. Buah bentuk memanjang, dengan pangkal dan ujung menyempit, dengan 5 rusuk, coklat tua, 2,5–4 kali 1 cm. Hanya dalam daerah kultur; 1-300 m. Agaknya tanaman yang menjadi liar; juga ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman obat-obatan. Catatan: Buah di Jawa jarang. Bagian yang Digunakan Biji dan daun.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Dani, Udani, Wudani, Bidani (Sunda); Kacekluk, kaceklik, Ceguk, Cekluk, Wedani (Jawa); Rabet dani (Madura); Kunyi-rhabet, Rhabet besi, Sarandengan (Kangean); Tikao (Bugis). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Quisqualis indicae Semen; Biji Ceguk.
Kandungan kimia tumbuhan Ceguk : trigonelina, minyak lemak, gom, dan resin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Manis dan menetralkan. KHASIAT Antelmintik dan tonika.
KEGUNAAN
1. Kurang gizi pada anak-anak.
2. Obat cacing (gelang, keremi, dan benang).
RAMUAN DAN TAKARAN
Obat Cacing
Ramuan:
Biji Ceguk  3 gram
Rimpang Temu Hitam   2.5 gram
Rimpang Temu Giring   3 gram
Air  110 ml
Cara pembuatan :
Dibuat infus / direbus.
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan :
Diulang selama 3 hari.
Catatan :
Penggunaan biji yang berlebihan, akan mengakibatkan tersedu (cegukan), pusing, dan mual.

Daun Cempaka Kuning Obat Batu Ginjal

tumbuhan cempaka kuning
CEMPAKA KUNING (Miche!ia champaca L.)
Familia :
Magnoliaceae.
Pohon, tinggi 15-25 m. Ujung ranting berambut. Daun bulat telur bentuk lanset, dengan ujung dan pangkal runcing, 10-28 kali 4,5-11 cm, tipis seperti kulit. Bekas daun penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih daripada setengah tangkai daun. Bunga berdiri sendiri, oranye, sanget harum baunya. Daun tenda bunga panjangnya 3-5 cm, yang terdalam lebih sempit dan lebih runcing daripada yang terluar. Pada dasar bunga yang berbentuk tiang, bakal buah dan benang sari jelas dipisahkan oleh suatu ruang. Bakal buah lebih daripada 20, berjejal-jejal, bentuk telur yang pipih, berambut, masing-masing dengan bakal biji yang banyak. Buah bentuk bola memanjang, sedikit bengkok, mula-mula hijau, kemudian abu-abu pucat, tertutup dengan jerawat. Biji masak merah tua tergantung keluar pada berkas yang memanjang menjadi benang yang langsing. Dari India, di Jawa ditanam untuk bunganya. Di bawah 1.200 m. Bagian yang Digunakan Daun, bunga, dan kulit kayu.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Cempaka, Cempaka kuning. Jeumpa (Aceh); Jempa, Cempa (Gayo); Campaga (Minangkabau); Cempaka, Cempaka koneng (Sunda); Kantil, Locari, Pecari, Cempaka, Cepaka, Cepaka kuning (Jawa Timur); Kembhang koneng, Campaka, Compaka, Compaka mera (Madura); Campaka, Campaka barak Campaka kuning, Campaka warangan (Batak); Hepaka, Kepaka (Sawu); Sampakang (Sangir); Campaka mariri (Sulawesi Utara). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Champacae Folium; Daun Cempaka Kuning. Oleum Champacae; Minyak Cempaka Kuning.
Kandungan Kimia Cempaka Kuning : Minyak : Fenol, isoeugenol, sineol, bensilaldehida, dan feniletilalkohol. Kulit kayu dan daun : Alkaloid, zat samak. Bunga : Minyak atsiri.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit, pedas, dan menghangatkan. KHASIAT Diuretik dan ekspektoran.
KEGUNAAN
Daun :
-Batu Ginjal.
-Mulas.
-Napas/Mulut bau.
Kulit kayu :
-Demam.
-Haid tidak teratur.
Bunga : Aroma perawatan rambut.
RAMUAN DAN TAKARAN
Batu Ginjal
Ramuan:
Daun Cempaka Kuning segar  1 genggam
Rimpang Kunyit  1 jari
Air  secukupnya
Cara pembuatan :
Dipipis/dilumatkan lalu disaring.
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Lama pengobatan :
Diulangi selama 14 hari.
Haid Tidak Teratur
Ramuan:
Kulit kayu Cempaka Kuning  4 gram
Daun Jung Rahab segar  5 gram
Biji Klabet  1-2 gram
Rimpang Teki  4 gram
Air  110 ml
Cara pembuatan :
Dibuat infus/direbus.
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan :
3 hari sebelum haid datang dan diulangi sampai haid datang.
Napas / Mulut Bau
Ramuan:
Daun Cempaka Kuning segar  5 gram
Buah Kapulaga   3 gram
Daun Sirih segar  2 helai
Daun Saga  5 gram
Air  120 ml
Cara pembuatan:
Dibuat infus/direbus.
Cara pemakaian :
Untuk berkumur kemudian ditelan sehari 2 kali, pagi dan sore. Tiap kali dipakai 100 ml.
Lama pengobatan :
Diulang 7 hari. Pemeliharaan seminggu 3 kali.

Tanaman Ajeran Obat Usus Buntu

Tumbuhan Ajeran
AJERAN (Bidens pilosa L.)
Sinonim :
Bidens sundaica Blume (1826), Bidens leucorrhiza (Lour.) DC. (1836), Bidens pilosa L. var. minor (Blume) Sherff (1925).
Familia :
Asteraceae (Compositae).
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan liar dan banyak ditemui di pinggir jalan. Kadang-kadang ditanam di halaman, sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini tergolong terna, tinggi dapat mencapai 150 cm. Batang berbentuk segi empat, warna hijau. Daun bertiga-tiga, masing-masing berbentuk bulat telur, pinggir bergerigi. Bunga bertangkai panjang, mahkota bunga berwarna putih dengan putik berwarna kuning. Bagian yang digunakan Seluruh bagian tumbuhan yang berada di atas tanah (herba).
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: ajeran, hareuga (Sunda), jaringan, ketul (Jawa). NAMA ASING: Black jack (En). Sornet (Fr). Malaysia: kancing baju, pau-pau pasir, keroten. Papua New Guinea: ivu na mag (Gunantuna, New Britain), rakot (Kurtatchi, Bougainville). Philippines: dadayem (Ibanag), burburtak (Ilocano), pisau-pisau (Bisaya). Thailand: puen noksai, kee nok sai, yaa koncham khaao. Vietnam: d[ow]n bu [oos] t, t [uwr] t [oo] hoang, q [ur]y tr [aa] m th [ar] o. NAMA SIMPLISIA Bidentitis pilosae Herba; Herba Ajeran.
Kandungan Kimia Ajeran : alkaloid poliina, saponin, zat pahit, minyak atsiri, dan zat samak.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Mendinginkan, rasa pahit, dan melancarkan peredaran darah. KHASIAT Antiinflamasi, antipiretik, dan antiseptik.
KEGUNAAN
1. Demam.
2. Pencernaan tidak baik.
3. Rematik (nyeri persendian).
4. Selesma.
5.Usus buntu.
6.Wasir.
RAMUAN DAN TAKARAN
Ajeran Obat Selesma dan Demam
Ramuan :
Herba Ajeran (3 gram)
Babakan Pule (200 mg)
Daun Sembung (3 gram)
Daun Poko (2 gram)
Air (130 ml)
Cara pembuatan :
Dibuat infus atau diseduh.
Cara pemakaian :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml.
Lama pengobatan :
Diulang sampai sembuh.
Ajeran Obat Usus Buntu
Penyakit usus buntu harus segera ditangani oleh dokter. Bila karena sesuatu hal, dokter belum dapat ditemui, ramuan ini dapat digunakan.
Ramuan :
Herba Ajeran (5 gram)
Air (120 ml)
Cara pembuatan :
Direbus atau pil.
Cara pemakaian :
Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore, tiap kali minum 100 ml, atau 3 kali sehari 9 pil.
Lama pengobatan :
Diulang selama 20 hari.

Cempaka Putih Obat Infeksi Saluran Kemih

Cempaka Putih
CEMPAKA PUTIH (Michelia alba Dc.)
Familia :
Magnoliaceae.
Tumbuhan berupa pohon, tinggi sampai 30 meter. Batang berkayu; daun tunggal, bulat telur, warna hijau. Bunga berwarna putih, bau harum. Tidak pernah berbuah. Diperbanyak secara vegetatif. Bagian yang Digunakan Bunga, daun, dan akar.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Jeumpa gadeng (Aceh); Cempaka putieh (Minangkabau); Campaka bodas (Sunda); Pecari putih, Cempaka putih (Jawa); Campaka pote (Madura); Cempaka mawure (Sulawesi Utara); Bunga eja kebo, Patene (Ujung Pandang); Bunga eja mapute (Bugis); Capaka bobudo (Ternate); Capaka bobulo (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Micheliae albae Flos; Bunga Cempaka Putih.
Kandungan kimia tanaman cempaka putih : alkaloid mikelarbina dan liriodenina.
SIFAT KHAS Manis, pedas, dan menghangatkan. KHASIAT cempaka putih adalah ekspektoran dan diuretik.
KEGUNAAN
-Bunga:
-Bronkhitis.
-Batuk.
-Demam.
-Keputihan.
-Radang
-prostata.
Daun:
-Bronkhitis.
-Infeksi saluran kemih.
-Kencing sedikit.
Akar:
-Infeksi saluran kemih.

Cengkeh Obat Campak

Tumbuhan Cengkeh
CENGKEH (Syzygium aromaticum, (Linn.) Merr.)
Sinonim :
Syzygium Perry. Eugenia caryophyllata, Thumberg. E.caryophyllus, Sprengel. Caryophyllus aromaticus, Linn. Jambos carryhophyllus, Spreng.
Familia :
Myrtaceae
Cengkeh (Syzygium aromaticum) termasuk jenis tumbuhan perdu yang dapat memiliki batang pohon besar dan berkayu keras, cengkeh mampu bertahan hidup puluhan bahkan sampai ratusan tahun , tingginya dapat mencapai 20 -30 meter dan cabang-cabangnya cukup lebat. Cabang-cabang dari tumbuhan cengkeh tersebut pada umumnya panjang dan dipenuhi oleh ranting-ranting kecil yang mudah patah . Mahkota atau juga lazim disebut tajuk pohon cengkeh berbentuk kerucut . Daun cengkeh berwarna hijau berbentuk bulat telur memanjang dengan bagian ujung dan panggkalnya menyudut, rata-rata mempunyai ukuran lebar berkisar 2-3 cm dan panjang daun tanpa tangkai berkisar 7,5 -12,5 cm. Bunga dan buah cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendekserta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-unguan , kemudian berubah menjadi kuning kehijau-hijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah tua. Sedang bunga cengkeh keringakan berwarna coklat kehitaman dan berasa pedas sebab mengandung minyak atsiri. Umumnya cengkeh pertama kali berbuah pada umur 4-7 tahun. Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik apabila cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
Nama Lokal :
Clove (Inggris), Cengkeh (Indonesia, Jawa, Sunda), ; Wunga Lawang (Bali), Cangkih (Lampung), Sake (Nias); Bungeu lawang (Gayo), Cengke (Bugis), Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang), Gomode (Halmahera, Tidore).
Kandungan Kimia Cengkeh : bunga cengkeh (Syzygium aromaticum) selain mengandung minyak atsiri, juga mengandung senyawa kimia yang disebut eugenol, asam oleanolat, asam galotanat, fenilin, karyofilin, resin dan gom.
Cengkeh untuk mengobati kolera, menghitamkan alis mata, menambah denyut Jantung, campak.
1. Cengkeh Obat Kolera  dan menambah Denyut Jantung
Bahan: Bunga cengkeh yang sudah kering
Cara menggunakan: dikunyah disesap airnya, dilakukan setiap hari.
Minyak cengkeh dapat memperkuat lendir usus dan lambung serta
menambah jumlah darah putih.
2.  Cengkih Obat Campak
Bahan: 10 Biji bunga cengkeh dan gula batu
Cara membuat: bunga cengkeh direndam air masak semalam
kemudian ditambah dengan gula batu dan diaduk sampai merata.
Cara menggunaka : diminum sedikit demi sedikit
3. Cengkih untuk menghitamkan alis mata
Bahan: 5-7 biji bunga cengkeh kering dan minyak kemiri.
Cara membuat: bunga cengkeh dibakar sampai hangus, kemudian
ditumbuk sampai halus dan ditambah dengan minyak kemiri
secukupnya.
Cara menggunakan: dioleskan pada alis mata setiap sore hari.

Daun Ceremai Melangsingkan Tubuh

Tanaman Ceremai atau Cerme
CEREMAI (Phyllanthus acidus [L.] Skeels.)
Sinonim :
= P.distichus Muell. Arg. = P.cicca Muell. Arg., = Cicca disticha, Linn. = C.nodiflora.
Familia :
Euphorbiaccae
Pohon ini berasal dari India, dapat turnbuh pada tanah ringan sampai berat dan tahan akan kekurangan atau kelebihan air. Ceremai banyak tanam orang di halaman, di ladang dan tempat lain sampai ketinggian 1.000 m dpl. Pohon kecil, tinggi sampai 10 m, kadang lebih. Percabangan banyak, kulit kayunya tebal. Daun tunggal, bertangkai pendek, tersusun dalam tangkai membentuk rangkaian seperti daun majemuk. Helai daun bundar telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal tumpul sampai bundar, tepi rata, pertulangan menyirip, permukaan licin tidak berambut, panjang 2 – 7 cm, lebar 1,5 – 4 cm, warna hijau muda. Tangkai bila gugur akan meninggalkan bekas yang nyata pada cabang. Perbungaan berupa tandan yang panjangnya 1,5 – 12 cm, keluar di sepanjang cabang, kelopak bentuk bintang,,mahkota merah muda. Terdapat bunga betina dan jantan dalam satu tandan. Buahnya buah.batu, bentuknya bulat pipih, berlekuk 6 – 8, panjang 1,25 – 1,5 cm, lebar 1,75 – 2,5 cm, warnanya kuning muda, berbiji 4-6, rasanya asam. biji bulat pipih berwarna cokelat rnuda. Daun muda bisa dimakan sebagai sayuran. Buah muda bisa dimasak bersama sayuran untuk menyedapkan masakan karena memberi rasa asam. Buah masak dapat dimakan langsung setelah diremas dengan air garam untuk mengurangi rasa sepat dan asam, dimakan setelah dibuat manisan atau selai. Perbanyakan dengan biji atau okulasi.
Nama Lokal :
Careme, cerme (Sunda), cerme (Jawa). careme (Madura); Ceremoi (Aceh), cerme, ceramai, camin-camin (Sumatera).; Carmen, cermen (Bali), sarume (Bima). lumpias aoyok, tili; Lombituko bolaano, caramele, carameng (Sulawesi),; Ceremin (Ternate), selemele, selumelek (Roti).; Salmele, cermele (Timor).
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS : Daun ceremai berbau khas aromatik, tidak berasa.
KANDUNGAN KIMIA CEREMAI : Daun, kulit batang, dan kayu ceremai mengandung saponin, flavonoida, tanin, dan polifenol. Akar mengandung saponin, asam galus, zat samak, dan zat beracun (toksik). Sedangkan buah mengandung vitamin C.
Ceremai obat batuk berdahak, menguruskan badan, mual, kanker, sariawan, asma, sakit kulit, sembelit, mual akibat perut kotor.
BAGIAN TANAMAN CERMAI YANG DIGUNAKAN UNTUK OBAT :
Daun, kulit akar, dan biji.
INDIKASI :
Daun berkhasiat untuk:
- batuk berdahak,
- menguruskan badan,
- mual,
- kanker, dan
- sariawan.
Kulit akar berkhasiat untuk mengatasi :
- asma dan
- sakit kulit.
Biji berkhasiat untuk mengatasi :
- sembelit dan
- mual akibat perut kotor.
CARA PEMAKAIAN :
1. Ceremai mengobati sembelit
a. Siapkan biji ceremai sebanyak 3/4 sendok teh, dicuci lalu digiling
sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Sewaktu
masih hangat tambahkan 1 sendok makan madu, aduk sampai
merata kemudian diminum sekaligus. Lakukan 2 kali sehari.
b. Siapkan daun ceremai segar sebanyak 3 g, dicuci lalu ditumbuk
halus. Seduh dengan 1/2 gelas air panas, lalu didinginkan. Hasil
seduhan diminum sekaligus bersama ampasnya.
2. Ceremai mengobati penyakit asma :
Siapkan biji ceremai sebanyak 6 biji, bawang merah 2 butir, akar
kara (Dolichos lablab) 1/4 genggam, buah lengkeng (Nephelium
longanum; Euphoria longana) 8 butir, dicuci lalu ditumbuk
seperlunya. Bahan-bahan tersebut lalu direbus dengan 2 gelas air
bersih sampai.tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, lalu
diminum dengan air gula secukupnya. Sehari 2 kali, masing-masing
3/4 gelas.
3. Cermai obat kanker :
Siapkan daun ceremai yang masih muda sebanyak 1/4 genggam,
daun belimbing 1/3 genggam, bidara upas 1/2 jari, gadung cina 1/2
jari, gula enau 3 jari, dicuci lalu dipotong-potong seperlunya.
Bahan-bahan tadi lalu direbus dengan 3 gelas air bersih sampai
tertinggal kira-kira 3/4 bagian. Setelah dingin disaring, siap untuk
diminum. Sehari 3 kali, masing-masing cukup 3/4 gelas.
4. Ceremai melangsingkan badan :
Minum air rebusan daun ceremai. Obat ini bekerja kuat, jangan
menggunakan dalam jangka waktu lama.
CATATAN : Cairan akar beracun. Sebaiknya tidak menggunakan akar ceremai untuk pengobatan.

Daun Dadap Ayam Pelancar Air Susu Ibu (ASI)

Tumbuhan Dadap Ayam
DADAP AYAM (Erythirna variegata L. Var..Orientalis(L.) Merr)
Sinonim :
Erythirna variegata L. Var..Orientalis(L.) Merr
Familia :
Papillionaceae (Leguminosae).
Pohon yang menggugurkan daun, tinggi 1-25 m. Batang dan ranting kebanyakan berduri tempel. Poros daun dengan tangkai panjang 10-40 cm, tidak berduri tempel; anak daun bulat telur terbalik, segitiga atau bentuk belah ketupat dengan ujung tumpul, tepi rata, jarang berlekuk sedikit; anak daun ujung yang terbesar, 9-25 kali 10-30 cm. Bunga dalam tandan samping, pada ujung ranting yang gundul atau yang ada daun mudanya. Daun pelindung cepat rontok. Bunga tiga-tiga pada tonjolan; anak tangkai 0,5-1 cm. Kelopak akhirnya membelah dalam seperti pelepah; bendera 5,5-8 kali lebih kurang 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih; sayap muncul di Iuar kelopak, 1,5-2,5 cm panjangnya; lunas lebih kurang sama panjang, berdaun lepas, merah kotor. Bakal buah berambut rapat, bertangkai. Polongan di atas sisa kelopak di atas tangkai yang panjangnya 1,5-3 cm, menyempit di antara biji-biji, 10-25 kali sekitar 2 cm; dinding luar dapat lepas dari dinding dalam dan membuka tidak beraturan. Biji 1-12, panjang sekitar 2 cm. Di pantai atau daerah belakangnya, tepi muara sungai; juga dipelihara sampai 1.200 m. Bagian yang Digunakan Daun, kulit kayu, akar, dan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Blendung. Dadap blendung (Sunda), Dadap ayam, Dadap laut (Jawa); Theutheuk (Madura); Galala kokotu (Ternate); Lola kohori (Tidore). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Erythrinae variegatae Folium; Daun Dadap Ayam.
Kandungan Kimia Dadap Ayam : alkaloid eritralina, erisotiofina, kholina, betaina, erisovina, hepaforina, minyak lemak, dan resin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. KHASIAT Ekspektoran, antipiretik, antelmintik, dan insektisid PENELITIAN Derizar Deniska, 1993. Jurusan Farmasi, FMIPA UNAND. Pembimbing: Dra. Asmi Ilyas, Apt. dan Dr. Injomanoto, DMM, M.Sc. Telah melakukan penelitian pengaruh antimikroba ekstrak daun Dadap Ayam terhadap beberapa bakteri penyebab tukak secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata sari rebusan, fraksi kloroform, dan fraksi sisa dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus albus, Saureuos Streptococcus beta hemolyticus, dan Pseudomonaf aeruginosa.
KEGUNAAN
Daun :
-Batuk.
-Demam.
-Disentri.
-Haid tidak teratur.
-Pelancar ASI.
-Sulit tidur.
-Radang (obat luar).
-Sakit kulit (obat luar).
Kulit kayu :
-Asma.
-Demam.
-Sakit hati.
-Rematik (obat luar).
-Patah tulang (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Haid Tidak Teratur
Beberapa helai daun dan beberapa buah bunga Dadap Ayam, dibuat sayur. Dimakan sebagai sayur.
Pelancar ASI
Daun Dadap Ayam dan santan secukupnya, dibuat sayur yang cocok. Dimakan sebagai sayur.
Sulit Tidur
Beberapa helai daun Dadap Ayam dan herba Kangkung dibuat sayur. Dimakan sebagai sayur.
CATATAN :
Hati-hati!!! Biji Dadap Ayam bisa meracuni ayam.

Biji Tanaman Daruju Obat Cacingan

Tanaman Daruju
DARUJU (Acanthus ilicifolius L.)
Sinonim :
A. doloariu Blanco., A. ebracteatus Val., A. volubilis Wall., Dilivaria ilicifolia Nees. (Juss. ).
Familia :
acanthaceae.
Daruju tumbuh liar di daerah pantai, tepi sungai, serta tempattempat lain yang tanahnya berlumpur dan berair payau. Semak tahunan, berbatang basah, tumbuh tegak atau berbaring pada pangkalnya, tinggi 0,5-2 m, berumpun banyak. Batang bulat silindris, agak lemas, permukaan licin, berwarna kecokelatan, berduri panjang dan runcing. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan bersilang. Helaian daun berbentuk memanjang atau lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi bercangap menyirip dengan ujung-ujungnya berduri tempel, panjang 9-30 cm, lebar 4-12 cm. Bunga majemuk berkumpul dalam bulir yang panjangnya 6-30 cm, keluar dari ujung batang, mahkota bunga berwarna ungu kebiruan. Buahnya berupa buah kotak, bulat telur, panjang ± 3 cm, berwarna cokelat kehitaman. Biji berbentuk ginjal, jumlahnya 2-4 buah. Akarnya berupa akar tunggang, berwarna putih kekuningan. Daruju dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Jeruju (Melayu), daruju (Jawa). Nama asing Lao shu le (C), sea holly (I). Nama simplisia Acanthi Radix (akar daruju).
Kandungan Kimia Tanaman Daruju : akar tumbuhan daruju mengandung flavone dan asam amino.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Akar daruju rasanya pahit, sifatnya dingin, berkhasiat sebagai antiradang (antiflogistik) dan peluruh dahak (ekspektorans). Biji berkhasiat sebagai pembersih darah. Ternyata, infus akar daruju 0,8 g/kg bb dan 1,2 g/kg bb pada kelinci yang telah diberikan parasetamol dosis toksik dapat mempercepat penurunan aktivitas enzim SGPT dan SGOT secara nyata. Namun, tidak memberikan perubahan aktivitas enzim ALP. Dosis 1,2 g/kg bb lebih cepat menurunkan SGOT dan SGPT dibanding dengan dosis 0,8 g/ kg bb. Infus akar daruju tidak memberikan efek yang nyata terhadap gangguan bendungan saluran empedu (Asmawati, FF WIDMAN, 1990).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah akar, daun, dan biji. Sebelum digunakan, cuci akar sampai bersih, iris tipis-tipis, lalu jemur sampai kering.
INDIKASI
Akar digunakan untuk pengobatan :
radang hati (hepatitis) akut dan kronis,
pembesaran hati dan limpa (hepato.splenomegali),
pembesaran kelenjar limfe (limfadenopati), termasuk pembesaran kelenjar limfe pada tuberkulosis (TBC) kulit (skrofulode rma),
gondongan (parotitis),
sesak napas (asma bronkial),
cacingan,
nyeri lambung, sakit perut,
kanker, terutama kanker hati.
Biji digunakan untuk pengobatan : bisul dan cacingan.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, sediakan 30-60 g akar daruju kering, lalu rebus atau tim dengan daging.
Untuk pemakaian luar, giling akar kering sampai halus, lalu taburkan pada bagian tubuh yang luka atau terkena racun.
CONTOH PEMAKAIAN
Kanker
Rebus 30-120 g akar daruju kering dan 60-120 g daging sapi tanpa lemak dalam 500 cc air dalam periuk tanah atau panci email dengan api kecil selama 6 jam, sampai airnya tersisa satu mangkuk. Jika airnya mengering sebelum 6 jam, tambahkan air panas secukupnya sambil terus direbus. Setelah dingin, saring dan air saringannya dibagi dua untuk dua kali minum, pagi dan sore hari (masing-masing 1/2 mangkuk). Setiap kali minum tambahkan madu secukupnya. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
Hepatitis akut dan kronis
Iris 60 g akar daruju yang telah dikeringkan tipis-tipis. Masukkan ke dalam panci email, lalu tuang 500 cc air bersih ke dalamnya. Rebus dengan api kecil sampai airnya tersisa 100 cc. Setelah dingin, saring dan airnya dibagi dua untuk 2 kali minum, pagi dan sore hari. Setiap kali minum dapat ditambahkan madu secukupnya.
Luka terkena pisau beracun
Kunyah akar kering sampai halus, lalu bubuhkan pada luka dan balut dengan kain perban. Ganti 2-3 kali sehari.
Bisul
Giling empat butir biji daruju sampai menjadi bubuk. Seduh dengan air secukupnya, lalu diminum sekaligus. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Cacingan
Giling 3-5 butir biji daruju sampai halus. Seduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin, minum sekaligus. Pengobatan ini dapat dilakukan selama 2-4 hari berturut-turut.

Dandang Gendis Obat Penyakit Kencing Manis

Tanaman Dandang Gendis
DANDANG GENDIS (Clinacanthus nutans Lindau)
Sinonim :
Clinacanthus burmani Nees.
Familia :
Achantaceae.
Tanaman perdu tahunan, tinggi lebih kurang 2,5 meter. Batang berkayu, tegak, beruas dan berwarna hijau. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lanset, panjang 8-12 mm, lebar 4-6 mm, bertulang menyirip, berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung batang, mahkota bunga berbentuk tabung, panjang 2-3 cm berwarna merah muda. Buah kotak, bulat memanjang berwarna cokelat. Bagian yang Digunakan Daun.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Ki tajam (sunda), Gendis (jawa) NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Clinacanthi nutans Folium; Daun Dandang Gendis.
Kandungan Kimia Tanaman Dandang Gendis Adalah Alkaloid, Saponin, dan Minyak Atsiri.
Dandang Gendis Obat Penyakit Disentri dan Kencing Manis.
KEGUNAAN
-Disentri.
-Kencing manis.
RAMUAN DAN TAKARAN
Kencing Manis
Ramuan:
Daun Dandang Gendis segar  7 gram
Air  110 ml
Cara pembuatan :
Dibuat infus atau seduhan.
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Daun Duduk Mengatasi Muntah Saat Hamil

Daun Duduk
DAUN DUDUK (Desmodium triquetrum [L.] D.C.)
Sinonim :
= Hedysarm triquetrum, Linn. = Pteroloma triquetrum, Benth. = P. triquetrum, (Linn.), Desv.
Familia :
Papilionaceae (Leguminosae)
Daun duduk dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.500 m dpl. tumbuh liar di tempat terbuka dengan cahaya matahari yang cukup atau sedikit naungan, serta tidak begitu kering. Perdu menahun, tumbuh tegak atau menanjak, tinggi 0,5 – 3 m, dengan kaki yang berkayu. Batang bulat, beruas, permukaan kasar, percabangan simpodial, diameter 2 cm, cokelat. Daun tunggal, berseling, berdaun penumpu, tangkai daun bersayap lebar. Helaian daun lanset, ujung meruncing, pangkal rata, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 – 20 cm, lebar 1,5 – 2 cm, masih muda cokelat, setelah tua hijau. Bunga majemuk, malai, keluar dari ujung batang, mahkota berbentuk kupu-kupu warnanya putih keunguan, berambut halus, pangkal berlekatan. Buah polong, panjang 2,5 – 3,5 cm, lebar 4 – 6 mm, berambut, berisi 4 – 8 biji, masih muda hijau, setelah tua cokelat. Biji kecil, bentuk ginjal, warnanya cokelat muda. Perbanyakan dengan biji.
Nama Lokal :
Genteng cangkeng, ki congcorang, potong kujang,; cen-cen (Sunda), ), daun duduk, sosor bebek, gulu walang,; Gerji,cocor bebek (Jawa). daun duduk (Sumatera); Three-flowered desmodium (Inggris).
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS :
Herba ini rasanya sedikit pahit, sejuk. Berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), anti radang (anti-inflamasi), pembunuh parasit (parasitisid), meningkatkan napsu makan (stomakik), dan peluruh kencing (diuretik).
KANDUNGAN KIMIA Daun Duduk :
Daun tumbuhan ini mengandung tanin, alkaloida hipaforin, trigonelin, bahan penyamak, asam silikat, dan K20. Buah daun duduk mengandung saponin, dan flavonoida, sedangkan akar mengandung saponin, flavonoida, dan tanin.
Daun Duduk Untuk Mengobati :
Mencegah pingsan (heat stroke), demam,salesma, disentri, wasir,; Radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), skleroderma,; Lelehan nanah (piorea), radang ginjal akut (acute nephritis), ; Sembab (edema), radang usus (entiris), muntah pada kehamilan,; Infeksi cacing tambang (hookworm), infeksi cacing pita di hati,; Keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis), rematik,; Sakit kuning (ikterik hepatitis), TBC tulang dan kelenjar limfa,; Kurang gigi pada anak, keracunan buah nanas, multipel abses.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Seluruh bagian kecuali akar (herba) dapat digunakan.
Pemakaian dalam bentuk segar atau yang telah dikeringkan.
INDIKASI :
Herba ini berkhasiat untuk:
- mencegah pingsan karena udara panas (heat stroke), demam, selesma,
- radang amandel (tonsilitis), gondongan (parotitis), lelehan nanah
(piorea),
- radang ginjal akut (akut nephritis), sembab (edema),
- radang usus (enteritis), disentri,
- infeksi cacing tambang (hookwonn), infeksi cacing pita di hati,
- keputihan akibat trichomonas (trichomonal vaginitis),
- muntah-muntah pada kehamilan, kurang gizi pada anak-anak,
- sakit kuning (ikterik hepatitis),
- keracunan buah nanas,
- TBC tulang dan kelenjar limfa, multipel abses,
- skleroderma,
- wasir,
- rematik.
CARA PEMAKAIAN :
Siapkan herba daun duduk sebanyak 15-60 g, lalu direbus dan minum. Pemakaian luar digunakan untuk mengompres wasir, abses, sakit pinggang, dan pegal-pegal pada kaki dengan herba daun duduk yang digiling halus.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Daun Duduk obat Wasir atau Ambeien :
Ambil 20 g daun segar, dicuci bersih lalu direbus dengan 1 gelas air
selama 15 menit. Setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum
sekaligus. Lakukan setiap hari.
2. Daun duduk obat radang ginjal akut, edema :
Ambil herba daun duduk sebanyak 60 g, dicuci lalu direbus dengan
3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, minum
sekaligus pada pagi hari.
3. Daun duduk mengatasi muntah pada kehamilan :
Ambil herba daun duduk sebanyak 30 g, dicuci lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi untuk 3 kali rninum, yaitu pagi, siang,
dan sore, masing-masing 1/3 gelas.
4. Daun Duduk Obat Penyakit Disentri :
Ambil herba daun duduk segar sebanyak 30 g, dicuci lalu digiling
halus. Seduh dengan 3/4 cangkir air panas, biarkan selama 15
menit. Tambahkan garam seujung sendok teh sambil diaduk. Peras
dan saring. Hangat-hangat diminum sekaligus.
CATATAN :
Bila berba ini ditambahkan pada ikan asin dan daging, dapat melindungi makanan tersebut dari serbuan lalat dan belatung.

Akar Daun Madu Obat Rematik

Daun Madu
DAUN MADU (Barleria cristata L.)
Familia :
Acanthaceae
Tumbuhan asli India ini umumnya ditanam sebagai tanaman pagar. Semak, tinggi 1-3 m, bercabang banyak. Batang berkayu, bulat, berbuku-buku, berambut, hijau kecokelatan. Daun tunggal, berhadapan, helaian elips sampai lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, tulang daun menyirip, kedua permukaan berambut, panjang 4-8 cm, lebar 1-3 cm, warnanya hijau atau hijau kekuningan. Bunga tunggal atau berpasangan, di ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota berambut kelenjar, bibir atas mahkota berbagi empat, bulat telur, warnanya ungu. Buah elips, panjang 1,5 cm, berbibir tiga sampai empat, kecokelatan. Biji kecil, pipih, warna cokelat.
Nama Lokal :
Landep (Jawa Tengah), daun madu (Madura).; Kolintang, violeta (Tagalog).
Kandungan Kimia Daun Madu :
Daun tumbuhan ini mengandung polifenol dan substansi pektik. Batang mengandung polifenol, saponin, flavonoida, kalsium oksalat, lemak, substansi pektik, dan asam formik. Sedangkan bagian akar mengandung polifenol, saponin, dan flavonoida.
Daun Madu obat penyakit rematik, batuk, bengkak, gigitan serangga, digigit ular berbisa.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Daun, akar, bunga, dan biji.
INDIKASI :
Daun dan akar berkhasiat mengatasi:
- rematik dan
- batuk.
Bunga berkhasiat mengatasi:
- Bengkak karena gigitan serangga.
Biji berkhasiat untuk mengatasi:
- digigit ular berbisa.
CONTOH PEMAKAIAN :
1. Rematik
Siapkan daun segar sebanyak 1 genggam lalu cuci bersih.
Tambahkan kapur sirih 1/4 sendok teh. Tumbuk sampai lumat,
kemudian dibalurkan pada tempat yang sakit.

Daun Senna Obat Sembelit

Daun Senna
SENNA (Cassia angustifolia Vahl.)
Semak rendah, tinggi sampai 1,5 m. Daun majemuk menyirip genap (tanpa anak daun ujung), mempunyai 3-7 pasang helai, menyempit atau membulat, hijau terang hijau kekuningan. Bunga lengkap dan sempurna, berbilangan lima, bersimetri tunggal. Kelopak memiliki 5 daun kelopak. Daun mahkota kuning dengan urat coklat, 5 buah, susunan sirap. Benang sari memiliki bagian steril (staminodia). Buah elips lebar, kadang bentuk ginjal, pipih, buah masak pecah, panjang 4-7cm dengan lebar 2 cm, biji 6- 10 perbuah.
Kandungan Kimia Tanaman Senna :
Daun dan biji mengandung glikosida antrasena yaltu senosida A,B,C,D,E,F; glikosida rhein, sejumlah kecil aloeemodin, musilago (10%), flavonoid (turunan kaemferol), glikosida naftalena, isoramnetin, asam krisofanat, senakrol, senapikrin, katartomanit, ß-sitosterol.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Fraksi polisakarida daun Cassia angustifolia yang diuji dengan allogenic tumor Sarcoma-180 pada mencit, berefek positif dalam penghambatan pertumbulian Sarcoma-180. Senosida A dalam tubuh akan mengalami suatu reaksi hidrolisis enzimatik dan reduksi oleh bakteri flora usus (Entamoeba coli) menjadi rein antron. Rein antron merupakan suatu senyawa yang menginduksi sekresi air dan mencegah reabsorpsi air dalam saluran pencernaan, sehingga dapat digunakan dalam upaya penyembuhan konstipasi akut . FARMAKOLOGI KLINIK Waktu aksi senna berkisar antara 8-10 jam, sehingga sebaiknya diminum pada waktu malam. Senosida dapat menghilangkan keluhan konstipasi pasien (irritable bowel syndrome). Pada dosis terapi tidak ditemukan adanya gangguan kebiasaan waktu defekasi; dapat melunakkan tinja dan meningkatkan kecepatan transit makanan dalam kolon melalui peningkatan gerakan peristaltik. Senosida sedikit diserap pada bagian atas saluran gastrointestinal. EFEK YANG TIDAK DIINGINKAN Pada penggunaan jangka panjang atau penggunaan yang salah akan berakibat pada kehilangan elektrolit (terutama ion kalium) serta dapat menjadi penyebab albuminuria, hematuria, deposisi pigmen pada mukosa usus dan kerusakan pada myenteric plexus. KONTRA INDIKASI Illeus, kerusakan usus, stenosis, atoni, radang, colonopathics, appendisitis, status dehidrasi, konstipasi kronik, wanita hamil, dan menyusui, serta anak anak di bawah umur 10 tahun. INTERAKSI Adanya interaksi dengan glikosida jantung (digitalis, strophanthus) dapat terjadi peningkatan ekskresi ion kalium. Pada hipokalemia (karena penggunaan laksatif angka panjang), dapat terjadi peningkatan efek obat antiaritmia (seperti misaInya kinidin). Penggunaan dengan obat lain yang menginduksi terjadinya hipokalemia seperti tiazida, adrenokortikosteroid atau Liquiritiae Radix dapat memacu timbulnya ketidak seimbangan elektrolit. TOKSISITAS Daun senna dapat menyebabkan kesakitan dan dermatitis. Gejala utama yang timbul akibat overdosis adalah diare yang hebat, sehingga ada kemungkinan kehilangan cairan dan elektrolit.
KEGUNAAN DI MASYARAKAT
Digunakan pada upaya mengatasi sembelit (sebagai “urus-urus”), ambeien, setelah operasi rektalanal, pengosongan lambung sebelum foto rontgent; sebelum dan sesudah operasi abdominal.
CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Untuk upaya mengatasi sembelit :
Digunakan suatu ramuan yang terdiri dari daun senna, daun iler, daun kaki kuda masing?masing ¼ genggam, daun saga manis dan daun jintan masing-masing 1/5 genggam, daun meniran 1/6 genggam, daun papaya, rimpang  kunyit 1/4 jari, rimpang temulawak ½  jari, klembak 3/5 jari, asam trengguli 2 jari, gula enau 3 jari. Masing-masing dicuci, dipotong- potong dan direbus dengan air sebanyak 4  gelas, sehingga tinggal separohnya; setelah dingin disaring, kemudian diminum, 3 kali sehari, ¾ gelas .
(Sumber : www.iptek.net.id, Gambar : sbs.utexas.edu)
Jika Anda berminat membeli kapsul herbal, kami menyediakan ratusan jenis obat herbal. Silakan Klik di Sini.

Daun Tanaman Ekor Kucing Obat Batuk Berdarah

Tanaman Ekor Kucing
EKOR KUCING (Acalypha hispida Burm. f.)
Sinonim :
A. densiflora Bl.
Familia :
euphorbiaceae
Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya, ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau di taman-taman. Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna cokelat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berseling. Helaian daun bentuknya bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentuknya bulat panjang berjuntai ke bawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih kotor. Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Indonesia: buntut kucing, ekor kucing, ekor kera. Jawa: tali anjing (Sunda), wunga tambang, lancuran (Jawa), ikut lutung (Bali). Maluku: lofoti (Ternate). NAMA ASING Gou wei hong (C), kattestaart (B), chenille plant, monkey’s tail, cat’s tail (I). NAMA SIMPLISIA Acalyphae hispidae Flos (bunga ekor kucing), Acalyphae hispidae Folium (daun ekor kucing).
Kandungan Kimia Tanaman Ekor Kucing :
Daun mengandung acalyphin, flavonoida, saponin, dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.
Penyakit Yang Dapat Diobati dengan Tumbuhan Ekor Kucing :
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, sifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah bunga dan daun.
INDIKASI
Bunga digunakan untuk pengobatan :
disentri, radang usus,
perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan,
cacingan,
luka bakar,
tukak (ulkus) di kaki.
Daun digunakan untuk pengobatan :
bercak putih di kulit karena kehilangan pigmen (vitiligo),
disentri, batuk darah (hemoptisis), luka berdarah, dan
sariawan.
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus 10-30 g bunga, lalu air rebusannya diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun atau bunga secukupnya sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Vitiligo
Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.
Luka berdarah
Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelkan pada luka, lalu balut dengan kain perban.
Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda.Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya, makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.

Gula Aren atau Enau Mengatasi Sulit Buang Air Besar

Tanaman Enau atau Aren
ENAU (Arenga pinnata, Merr.)
Familia :
Arecaceae
Enau (Arangapinnata) termasuk jenis palma, berakar kuat dan menjalar ke mana-mana. Enau mempunyai banyak manfaat bagi manusia, antara lain: dari kelopak bunga jantan dapat menghasilkan nira sebagai bahan untuk gula aren, buahnya dapat dibuat kolang kaling untuk campuran makanan/minuman, ijuk untuk resapan air, kesed dan sapu. Enau yang sudah berusia 15-20 tahu dapat menghasilkan nira sebanyak 8 liter tiap hari dan bila dimasak dapat menghasilkan 25-35 kilogram kolang-kaling. Namun pada umumnya pohon enau tidak disukai para petani, sebab akarnya menjalar keman-mana dan dapat merusak tanaman di sekitarnya. Enau biasanya tumbuh dan berkembang berkembang biak dengan baik di hutan-hutan.
Nama Lokal :
Sugar Palm (Inggris), Enau (Indonesia), Kawung (Sunda); Aren (Madura), Bak juk (Aceh).
KANDUNGAN KIMIA ENAU :
Gula yang dibuat dari nira enau ini belum diketahui secara pasti kandungan kimia yang ada di dalammnya, karena sampai saat ini belum dilakukan penelitian ilmiah. Namun tentang khasiat dari praktek pengobatan tradisional, gula aren sering menjadi pilihan utama.
Tanaman Enau mengobati sakit demam, sakit perut, sulit buang air besar / BAB.
1. Demam
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren.
Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum biasa.
2. Sakit Perut
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren, asam yang telah
masak secukupnya.
Cara membuat: semua bahan tersebut dicampur dan diaduk sampai
merata, kemudian disaring untuk diambil airnya.
Cara menggunakan: diminum biasa.
3. Sulit Buang air besar
Bahan: 1 gelas air hangat, 1 potong gula aren.
Cara membuat: dicampur dan diaduk sampai merata.
Cara menggunakan: diminum biasa.

Rimpang Gadung Mengobati Lepra atau Kusta

Tanaman Gadung
GADUNG (Dioscorea hispida Dennust)
Sinonim :
Dioscorea daemona Roxb. Dioscorea hirsuta Bl. Dioscorea triphylla Auct.
Familia :
Dioscoreaceae
Semak, menjalar, permukaan batang halus, berduri, warna hijau keputihan. Daun tunggal, lonjong, berseling, ujung lancip, pangkal tumpul, warna hijau. Perbungaan bentuk tandan, di ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota hijau kemerahan. Buah bulat setelah tua biru kehitaman. Biji bentuk ginjal. Bagian yang Digunakan Rimpang.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Bitule, Bunga meraya (Manado); Gadung, Gadung ribo (Sumatera Barat); Gadung (Sunda); Gadung (Jawa); Ghadhung (Madura); Gadung, Sikapa, Skapa (BeIitung); Iwi (Sumbawa); . Ondot in lawanan, Pitur (Minahasa); Siapa (Bugis); Sikapa (Makasar); Boti (Roti); Lei (Kai); Uhulibita, Ulubita (Seram); Hayule, Hayuru (Ambon). NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA Dioscoreae hispidae Rhizoma; Rimpang Gadung.
Kandungan Kimia Gadung :
Alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati, dan tanin.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Manis dan menetralkan. KHASIAT Anti inflamasi, spasmolitik, diaforetik, dan kholagog. PENELITIAN Serafinah Indriyani, 1986. Jurusan Biologi, FMIPA UNAIR. Telah melakukan penelitian pengaruh pemberian perasan umbi Gadung terhadap oogenesis mencit. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata perasan umbi Gadung menghambat siklus ovarii yang dampaknya mempengaruhi fungsi oogenesis.
KEGUNAAN
-Keputihan.
-Kencing manis.
-Kusta.
-Mulas.
-Nyeri empedu.
-Nyeri haid.
-Radang kandung empedu.
-Rematik (nyeri persendian).
-Kapalan (obat luar).
RAMUAN DAN TAKARAN
Kusta (Lepra)
Penyakit kusta yang masih dini, dapat diobati dengan ramuan sebagai berikut.
Ramuan:
Rimpang Gadung   beberapa keping
Buah Cabe Jawa   beberapa butir
Lada Putih   secukupnya
Kelapa Parutan  secukupnya
Gula Aren   secukupnya
Air   150 ml
Cara pembuatan :
Dibuat infus (direbus untuk diminum).
Cara pemakaian :
Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan :
Diulang selama 14 hari.
Kapalan
Ramuan:
Rimpang Gadung    secukupnya
Air    sedikit
Cara pembuatan :
Dipipis hingga seperti bubur.
Cara pemakaian :
Balurkan pada bagian kulit yang mengeras.
Lama pengobatan :
Diperbaharui setiap 3 jam.
Rematik
Selain diobati dengan obat modern atau obat tradisional dianjurkan makan Gadung.
PERINGATAN !!!
Pemakaian yang terlalu banyak, dapat menyebabkan keracunan. Keracunan Gadung berakibat kejang-kejang. Penawar sementara kloralhidrat atau kalium bromida.
CATATAN :
Gadung merupakan umbi yang beracun. Agar dapat dimakan perlu pengolahan, seperti berikut ini. Umbi dipotong tipis-tipis, kemudian direndam dalam air yang telah dibubuhi garam. Umbi terus dialiri air sampai air cuciannya tidak berwarna putih. Setelah itu dijemur di panas matahari.
Ada beberapa jenis Gadung, antara lain:
Gadung Bunga Wangi.
Gadung Kuning.
Gadung Kelan.
Gadung Padi (bunga tidak berbau).

Gambir Mengobati Diare atau Mencret

Tanaman Gambir dan Hasil Olahan Daunnya
GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter.) Roxb.)
Sinonim :
Ourouparia gambir Roxb. Nauclea gambir
Familia :
Rubiaceae.
Tanaman perdu, tinggi 1-3 cm. Batang tegak, bulat, percabangan simpodial, warna cokelat pucat. Daun tunggal, berhadapan, bentuk lonjong, tepi bergerigi, pangkal bulat, ujung meruncing, panjang 8-13 cm, lebar 4-7 cm, warna hijau. Bunga majemuk, bentuk lonceng, di ketiak daun, panjang lebih kurang 5 cm, mahkota 5 helai berbentuk lonjong, warna ungu, buah berbentuk bulat telur, panjang lebih kurang 1,5 cm, warna hitam. Bagian yang Digunakan Sari daun yang dikeringkan (gambir).
Nama Lokal :
NAMA SIMPLISIA Terra Japonica, Gele Catechu; Gambir.
Kandungan Kimia Gambir :
Katekin, kuersetin, zat samak katekin, merah katekin, lendir, lemak, dan malam.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Pahit dan kelat. KHASIAT Astringen dan hemostatik. PENELITIAN Zulfadli, 1989. Farmasi, FMIPA UNAND. Telah dilakukan uji mikrobiologi ekstrak daun dan ranting Gambir terhadap beberapa bakteri penyebab diare secara in vitro. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak daun dan ranting Gambir dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab diare.
KEGUNAAN
1. Disentri.
2. Mencret.
3. Luka bakar (obat luar).
4. Luka (obat luar).
5.Sariawan mulut (obat kumur).
6. Suara parau (obat kumur).
RAMUAN DAN TAKARAN
Mencret
Ramuan:
Gambir : sepotong
Kunyit : sepotong
Herba Patikan Cina segar : segenggam
Air   110 ml

Daun dan Akar Tanaman Genje Mengobati Penyakit Asma

Tanaman Genje
GENJE (Clerodendron indicum [L.] O. Ktje.)
Sinonim :
C. fortunatum L., C. siphonanthus R. Br., C. lividum Lindl.
Familia :
Verbenaceae
Genje tumbuh liar di hutan dan ladang. Kadang ditanam di halaman dekat pagar. Tumbuhan ini bisa ditemukan pada tempat-tempat yang terkena sinar matahari atau sedikit terlindung pada dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl. Perdu tegak dengan tinggi 1-3 m ini batangnya bulat berwarna hijau, retak-retak membujur, tengahnya berongga, percabangan simpodial. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berkarang. Helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi rata, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua mengilap, panjang 7–15 cm, lebar 3-4 cm. Bunga majemuk, bentuk payung, keluar dari ketiak daun dan ujung tangkai, mahkota bentuk tabung, panjang 1-1,5 cm, warnanya putih. Buah batu, bulat telur, warnanya cokelat. Biji bulat berwarna hitam.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH Indonesia: biduyuk, ganja, memadatan (Jakarta). Sumatera: Ronggo dipo (Palembang). )awa: genje (Sunda), daun apiun, sekar petak (Jawa). NAMA ASING Chang guan jia mo li (C), glorybower (I). NAMA SIMPLISIA Clerodendri indici Folium (daun genje), Clerodendri indici Radix (akar genje).
Kandungan Kimia Tanaman Genje :
Daun mengandung alkaloid, saponin, dan polifenol. Akar dan kulit batang mengandung saponin dan flavonoid. Akarnya juga mengandung polifenol.
Genje Mengobati Penyakit :
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Rasanya pahit, sifatnya sejuk. Berkhasiat antiradang, pereda demam (antipiretik), pereda nyeri (analgesik), dan antibatuk (antitusif).
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah daun, dan akarnya. Setelah dicuci, potong akar tipis-tipis, lalu jemur.
INDIKASI
Daun dan akar genje digunakan untuk pengobatan:
-radang saluran kencing, radang kandung kencing,
-radang saluran napas (bronkhitis), radang tenggorok,
-nyeri rongga mulut, nyeri hernia, nyeri lambung,
-terkilir, memar, rematik,
-demam, influenzae,
-tuberkulosis paru, dan
-sesak napas (asma).
CARA PEMAKAIAN :
Untuk obat yang diminum, rebus 15–30 g daun atau akar genje kering, lalu minum airnya. Untuk pemakaian luar, cuci daun segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tempelkan pada tempat yang sakit, seperti keseleo, memar, reumatik, bisul, radang kulit bernanah, lalu balut.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT :
Radang saluran kencing dan radang kandung kencing
Sediakan daun genje dan rumput lidah ular (Hedyotis diffusa Willd.) dalam bentuk bahan kering (masingmasing 30 g). Cuci, lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum airnya sekaligus.Rebus ampasnya sekali lagi untuk diminum pada sore hari.
Sesak napas
Gulung daun genje kering (secukupnya), seperti cerutu. Bakar ujungnya, lalu isap.
Demam pada anak
Rebus akar genje kering (10-15 g) dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sekaligus. Lakukan 3-4 kali sehari sampai sembuh.