NYERI LEHER DAN TENGENG, APA BEDANYA ?
Dibanding
dengan kasus nyeri punggung bawah, nyeri leher relatif lebih sedikit
penderitanya. Banyak orang mengalami nyeri leher, tetapi sering
meremehkan nyerinya. Jika kita mengalami, setiap beberapa menit selalu
menggerak- gerakkan kepala seperti ada yang kaku dan harus dilemaskan.
Adapula yang sering mengangkat bahu sambil menggerak - gerakkan kepala.
Ketika ditanya mengapa? hampir semua menjawab "leher saya kaku, tetapi
tidak nyeri, hanya tidak nyaman saja" Karena belum terasa nyeri hanya
terasa kaku saja, maka sering kita abaikan. Mungkin kecapekan kerja,
begitu dugaan banyak klien yang mengalami nyeri leher.
Berikutnya, kaku mulai meningkat dan rasanya
ingin terus menggerakkan kepala terus supaya kekakuan hilang. Pada
tingkat ini , rasa kaku, kadang disertai nyeri . Pada nyeri leher yang
parah, nyeri juga terjadi di bahu dan bisa sampai tangan. Jika pada
kondisi ini, mungkin kita baru ke tukang pijat atau kalau sudah parah,
baru ke dokter.
Setelah dipijat biasanya nyeri langsung reda
dan terasa nyaman , tetapi beberapa hari kemudian, kaku dan nyeri muncul
kembali. Kalau ke dokter, biasanya diberi obat, dan biasanya kaku dan
nyeri langsung hilang, tetapi setalah reaksi obat habis, kambuh kembali.
Lain lagi kalau
leher tengeng, dimana kita tidak bisa menggerakkan kepala, untuk
menengok kanan atau kiri, bahkan tidak bisa mengangkat kepala. Penyebab
paling sering, karena salah posisi tidur. Kemungkinan kita tidur
dalam posisi yang sama lebih dari 2 jam . Biasanya , leher tengeng
dapat sembuh hanya dalam beberapa hari. Jadi inilah bedanya nyeri leher
dan leher tengeng.
Jadi , jika kita mengalami nyeri leher lebih
dari 1 minggu , kemungkinan besar penyebabnya bukan salah tidur, tetapi
ada penyebab lain.
Jangan sepelekan nyeri leher,
jika sudah parah, hidup kita benar-benar tersiksa. Ada contoh kasus
sebagai berikut : Ketika saya berkunjung ke Malang, ke tempat praktek
seorang teman, kami mendiskusikan kasus nyeri leher. Ternyata ada klien
teman saya, yang sama sekali tidak bisa kemana - mana tanpa colar
(penyangga leher). Setelah beberapa kali terapi , dan butuh waktu lama,
akhirnya mampu lepas colar kurang lebih 2 jam . Bagi klien, itu sudah
luar biasa. "Akhirnya bisa ke Gereja tanpa colar", begitu komentar
klien.
Saya pernah bertemu seseorang yang kepalanya
selalu menunduk, bukan karena orangnya pemalu, tetapi mengalami nyeri
leher. Mengangkat kepala saja tidak sanggup dan harus menggunakan
bantuan dada, sehingga dadanya tertarik ke belakang, baru bisa melihat
atas. Ternyata penyebabnya adalah faktor pekerjaan, dimana beliau
bekerja di rumah makan dan bertugas membuat masakan tertentu yang
mengharuskan menunduk selama 8 jam lebih setiap hari. Setelah 4 tahun
bekerja dengan posisi yang tidak semetinya, jadilah demikian , tubuh
membentuk pola postur baru.
Apa penyebabnya ? Nyeri yang timbul,
kemungkinan besar ada saraf yang terjepit. Mengapa bisa terjepit ?
Karena posisi leher yang tidak semestinya. Mengapa bisa demikian ?
Paling sering, karena kebiasaan , karena pekerjaan yang membentuk leher
kita keluar dari posisi yang seharusnya.
Pada jaman modern saat ini, dimana setiap
hari kita menatap komputer, tanpa terasa, membuat kepala kita maju ke
depan dan sering melewati batas toleransi tubuh. Apakah bisa dihindari ?
Bisa ya bisa tidak. Kami di Sanctuary Mind, berpendapat bahwa kalau
kita harus bekerja terus menerus dengan posisi postur yang salah, maka
kita harus punya cara untuk menetralisir kesalahan tersebut. Saya
sendiri tidak mungkin meninggalkan komputer, dan pasti banyak orang yang
seperti saya.
Kami menganjurkan untuk olah raga yang cukup dan kalau diperlukan gunakan alat bantu untuk leher misal COLAR DISK DR , banyak klien yang terbantu, bahkan ada klien yang membeli alat tersebut karena dapat rekomendasi dari dokter di Singapura.
Keprihatinan kami, walaupun kebijakan keamanan dan kesehatan kerja selalu di dengungkan, terutama di perusahaan besar, tetapi umumnya adalah pencegahan kecelakaan kerja. Kesehatan postur dan otot , belum pernah saya dengar diterapkan. Banyak klien kami dari kalangan perbankan, dimana setiap hari duduk berhadapan dengan komputer lebih dari 8 jam, akibatnya ? Nyeri punggung ( low back pain), nyeri leher, nyeri bahu (frozen shoulder) dan jari (carpal tunnel syndrome) bahkan nyeri pada telapak kaki dan tumit (plantar faciitis).
Keprihatinan kami, walaupun kebijakan keamanan dan kesehatan kerja selalu di dengungkan, terutama di perusahaan besar, tetapi umumnya adalah pencegahan kecelakaan kerja. Kesehatan postur dan otot , belum pernah saya dengar diterapkan. Banyak klien kami dari kalangan perbankan, dimana setiap hari duduk berhadapan dengan komputer lebih dari 8 jam, akibatnya ? Nyeri punggung ( low back pain), nyeri leher, nyeri bahu (frozen shoulder) dan jari (carpal tunnel syndrome) bahkan nyeri pada telapak kaki dan tumit (plantar faciitis).
Bagaimana Terapi di Sanctuary Mind ? Sesuai moto kami, kami membantu klien dengan keluhan nyeri leher ataupun tengeng tanpa obat dan operasi. Tingkat keberhasilan diatas 90%.
salam,
MBS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar