NYERI PUNGGUNG
Ramadhan Fitria*
Punggung merupakan
bagian tubuh manusia yang sering terasa nyeri (peringkat kedua setelah
nyeri/sakit kepala). Hampir setiap orang pernah mengalami nyeri punggung,
paling tidak sekali selama hidupnya.
Nyeri punggung dapat
timbul secara mendadak dan hanya berlangsung selama beberapa hari atau minggu.
Pada pasien lain, nyeri punggung terjadi secara perlahan-lahan dan berlangsung
lebih lama. Nyeri punggung dapat berupa perasaan “kemeng”, sakit menyengat atau
panas, dan “ngilu”.
Banyak masyarakat awam
yang biasanya langsung beranggapan bahwa nyeri punggung disebabkan oleh
penyakit ginjal (yaitu, batu ginjal). Ada yang beranggapan penyakit rematik
atau osteoporosis. Anggapan tersebut tidak salah, namun tidak tepat karena
hanya sebagian kecil nyeri punggung yang benar-benar disebabkan oleh batu
ginjal, penyakit rematik atau retak mikro tulang belakang akibat osteoporosis.
Nyeri punggung dapat
dirasakan mulai dari bagian atas, yaitu daerah leher, sampai ke daerah punggung
bawah. Daerah punggung yang paling sering terasa nyeri adalah punggung bagian
bawah, karena daerah tersebut paling banyak menerima beban berat tubuh bagian
atas.
Anatomi
Punggung merupakan
struktur penyangga sekaligus penghubung tubuh bagian atas dengan bagian bawah.
Komponen utama punggung adalah tulang belakang, yang tersusun atas ruas-ruas
tulang belakang, mulai dari bagian leher sampai tulang ekor (Gambar 1).
Gambar 1. Ruas-ruas tulang belakang.
Ada
sekitar 32-33 ruas tulang yang menyusun tulang belakang; 7 ruas tulang leher,
12 ruas tulang punggung atas, 5 ruas tulang punggung bawah, 5 ruas tulang
sakrum (saat dewasa menyatu menjadi sebuah ruas saja) dan 3-4 ruas tulang ekor.
Ruas-ruas tulang belakang tersebut saling berhubungan melalui persendian.
Di dalam tulang belakang
terdapat sebuah rongga memanjang dari tulang leher sampai ekor yang menjadi
tempat berjalannya saraf (sumsum) tulang belakang. Dari saraf tulang belakang
ini berjalan sekitar 60an saraf tepi melalui lubang-lubang yang terdapat
di samping kanan-kiri tulang belakang (Gambar 2). Disebut saraf tepi, karena
otak dan saraf tulang belakang dikenal sebagai saraf pusat.
Saraf tepi akan berjalan
dari sumsum (saraf) tulang belakang sampai ke daerah paling tepi yaitu otot dan
kulit tubuh mulai dari leher, anggota gerak atas, dada, perut, seluruh bagian
punggung, pantat dan kedua tungkai bawah. Oleh karena itu, kelainan pada saraf
(sumsum) tulang belakang dan saraf tepi dapat menimbulkan gejala pada anggota
gerak, baik berupa nyeri, kesemutan atau bahkan kelumpuhan.
Gambar 2. Saraf (sumsum) tulang belakang dan saraf tepi.
Selain ruas-ruas tulang
belakang, punggung juga tersusun atas otot dan ligamen (sejenis
otot). Otot dan ligamen tersebut melekat dan membungkus tulang belakang (Gambar
3) menjadi satu kesatuan yang kokoh tetapi lentur dapat bergerak ke depan, belakang,
samping dan berputar.
Gambar 3. Tulang dan
persendiannya, otot, ligamen dan saraf tepi
bersama-sama
membentuk punggung.
Penyebab
Ada
begitu banyak faktor penyebab nyeri punggung, mulai yang ringan seperti peregangan
otot sampai ke yang serius misalnya tumor. Faktor penyebab tersebut seringkali
mudah ditentukan berdasarkan riwayat timbulnya nyeri dan berbagai sifat nyeri
yang terjadi. Namun demikian, faktor penyebab nyeri punggung adakalanya sulit
ditemukan meskipun telah dilakukan pemeriksaan lengkap.
Nyeri punggung dapat
berasal dari salah satu komponen pembentuk punggung, yaitu (1) ruas tulang
belakang, (2) persendian tulang belakang, (3) otot serta ligamen, dan (4) saraf
tepi. Faktor usia memegang peranan karena semakin tua usia manusia, tulang
semakin rapuh (mengalami osteoporosis)
sehingga ruas tulang belakang retak akibat cidera ringan, misalnya jatuh
terduduk.
Otot dan ligamen juga
menjadi kurang lentur seiring dengan bertambahnya usia, sehingga mudah cidera
dan menimbulkan nyeri punggung. Persendian ruas tulang belakang dapat mengalami
pengapuran dan menyebabkan nyeri. Saraf tepi dapat terjepit oleh tonjolan
tulang atau tonjolan bantalan ruas-ruas tulang belakang dan mengakibatkan
nyeri. Kelainan pada setiap komponen pembentuk punggung tersebut dapat
menyebabkan nyeri punggung yang bersifat akut maupun kronis.
Nyeri punggung disebut
sebagai nyeri punggung akut jika terjadi mendadak dan hanya dirasakan
selama beberapa hari atau minggu. Nyeri punggung akut lazim berkaitan dengan
masalah mekanis, sebagai contoh adanya cidera.
Cidera tidak selalu
berarti kecelakaan atau benturan, tetapi semua aktivitas dan gerakan yang
menyebabkan peregangan berlebihan otot punggung dapat menimbulkan cidera
punggung (istilah Jawa “keseleo”). Contoh aktivitas tersebut adalah mengangkat
beban yang berat, berolah raga, berkebun, duduk atau membungkuk dalam waktu
lama, menggendong bayi dan kegiatan lain yang menyebabkan otot-otot punggung
bekerja lebih banyak dari aktivitas harian normal.
Postur tubuh yang salah,
misalkan duduk dalam posisi membungkuk (punggung tidak tegak) dalam waktu yang
lama juga dapat menyebabkan kelelahan otot punggung dan nyeri punggung. Berat
badan yang berlebihan dan kehamilan juga dapat menambah beban berat badan yang
diterima oleh otot-otot punggung, menimbulkan kelelahan dan nyeri punggung.
Nyeri punggung yang
berlangsung lebih dari 3 bulan disebut sebagai nyeri punggung kronis.
Nyeri biasanya semakin bertambah berat dan faktor penyebabnya lebih sulit
ditemukan. Nyeri punggung kronis biasanya juga disebabkan oleh penyebab yang
lebih serius dibanding penyebab nyeri punggung akut.
Penyebab utama nyeri
punggung (sekitar 90% kasus) adalah peregangan atau beban berlebihan yang
menyebabkan peradangan dan kelelahan otot-otot punggung yang dapat terjadi pada beberapa contoh
aktivitas harian seperti yang telah disebutkan di atas. Hanya sekitar 10% kasus
nyeri punggung yang disebabkan oleh penyakit yang serius.
Beberapa
contoh dari sekian banyak penyebab nyeri punggung adalah:
- Peregangan, kelelahan dan peradangan otot-otot punggung akibat aktivitas harian yang lebih dari biasanya (“keseleo”) dan merupakan penyebab terbanyak.
- Cidera olah raga pada orang yang jarang (tidak pernah) olah raga yang kemudian melakukan olah raga yang melibatkan otot-otot punggung. Kurang pemanasan untuk meregangkan otot juga meningkatkan risiko cidera otot punggung.
- Pengapuran persendian ruas-ruas tulang belakang.
- Infeksi dan tumor pada tulang belakang.
- Kelainan bentuk tulang belakang, yaitu skoliosis (tulang belakang bengkok ke arah samping), kifosis (tulang belakang bengkok ke arah belakang) dan lordosis (tulang belakang bengkok ke arah depan). Kelainan bentuk ini menyebabkan distribusi beban berat badan bagian atas tidak seimbang sehingga menyebabkan kelelahan otot-otot salah satu sisi punggung dan menyebabkan nyeri.
- Osteoporosis menyebabkan ruas tulang belakang rapuh. Osteoporosis sendiri tidak menyebabkan nyeri. Jika ruas tulang belakang retak (karena rapuh) sehingga punggung menjadi bungkuk, maka otot-otot akan kelelahan dan terjadi nyeri.
- Fibromialgia juga dapat menyebabkan nyeri punggung. Penyakit ini ditandai oleh adanya nyeri di hampir semua bagian tubuh, perasaan lelah, sulit tidur dan perasaan cemas tanpa diketahui penyebabnya.
- Batu empedu dan batu ginjal dapat menyebabkan nyeri punggung. Pada batu empedu, rasa nyeri yang lebih berat terasa di daerah ulu hati, sementara pada batu ginjal, penderita lebih sering mengalami nyeri perut yang bersifat kolik (hilang timbul) dan tanda lain seperti kencing darah.
- Terjepitnya saraf tulang belakang dan saraf tepi akibat tonjolan bantalan ruas-ruas tulang belakang (Gambar 4). Penyakit ini disebut sebagai HNP (hernia nukleus pulposus) atau istilah awam “saraf terjepit” dan akan dibahas lebih lengkap pada artikel Nyeri Punggung (Bagian II) pada edisi ”bGKMI” bulan depan.
Gambar 4. HNP
Diagnosis
Penyebab
nyeri punggung adakalanya dapat ditentukan dengan mudah hanya berdasarkan
riwayat terjadinya nyeri, sifat-sifat nyeri dan pemeriksaan fisik punggung.
Namun demikian, penyebab nyeri punggung acapkali baru dapat dipastikan melalui
pemeriksaan tambahan lain.
Pemeriksaan-pemeriksaan
tersebut tidak selalu perlu dilakukan pada setiap pasien nyeri punggung dan
dapat berupa (1) pemeriksaan darah, (2) pemeriksaan rontgen biasa dan MRI,
serta (3) pemeriksaan fungsi saraf yang disebut EMG (untuk mengetahui apakah
HNP memang menyebabkan gangguan fungsi saraf).
Pengobatan
Tergantung
faktor penyebab, pengobatan nyeri punggung dapat berupa:
1. Istirahat. Pasien
nyeri punggung tidak dianjurkan istirahat berbaring, karena justru akan membuat
otot-otot punggung melemah. Istirahat yang dianjurkan hanyalah tidak bekerja
atau beraktivitas fisik seperti biasanya secara berlebihan. Istirahat sebaiknya
hanya dilakukan 1-2 hari saja.
2. Obat antinyeri. Ada
banyak obat antinyeri yang dapat digunakan membantu meredakan nyeri. Salah satu
contoh yang aman adalah meloksikam 7,5 mg 2 kali atau 15 mg 1 kali/hari. Obat
ini dapat menyebabkan kambuhnya sakit maag.
3. Latihan otot punggung
bermanfaat memperkuat otot punggung. Latihan dapat dilakukan dengan berenang,
berjalan, naik sepeda atau senam punggung (Gambar 5); punggung diangkat dan
dipertahankan dalam posisi terangkat selama 5-10 detik. Gerakan diulang selama
10-20 kali pagi dan sore.
Gambar 5. Senam punggung.
4. Fisioterapi. Pemanasan
otot dengan ultrasound bermanfaat untuk membuat otot-otot punggung
rileks. Fisioterapi berupa TENS (transcutaneous electrical nerve
stimulation) juga bermanfaat mengurangi nyeri punggung. Traksi (memberikan
tarikan dengan beban) tidak dianjurkan dan biasanya tidak bermanfaat, khususnya
untuk nyeri punggung akut.
5. Pijatan biasanya hanya
bermanfaat untuk nyeri punggung akibat kelelahan otot-otot punggung. Pijatan
tidak bermanfaat pada nyeri punggung karena faktor lain.
6. Operasi. Hanya sedikit
nyeri punggung yang memerlukan pembedahan. Operasi perlu dilakukan pada sejumlah
kasus HNP dan infeksi, tumor atau patah tulang belakang.
Pencegahan
Tidak
semua nyeri punggung dapat dicegah. Nyeri punggung yang dapat dicegah adalah
yang disebabkan oleh peregangan otot berlebihan akibat punggung dibebani dengan
gerakan tertentu seperti yang telah dijelaskan pada bagian ”Penyebab” di atas.
Sebagian nyeri punggung dapat dihindari dengan memiliki punggung sehat.
Saran untuk Punggung Sehat
1.
Perkuat otot punggung dengan olah raga seperti renang,
jalan, naik sepeda atau senam punggung (Gambar 5).
2.
Jangan membungkuk pada saat duduk atau berdiri, tetapi
usahakan pungung tetap dalam posisi tegak (Gambar 6).
Gambar 6. Cara duduk yang salah (a) dan benar (b).
3.
Selalu lakukan pemanasan berupa peregangan otot punggung
sebelum berolah raga yang melibatkan punggung.
4.
Ambil waktu istirahat untuk peregangan punggung bagi para
pekerja yang harus duduk dalam waktu lama secara teratur selama beberapa menit.
5.
Tidur miring pada salah satu sisi dan gunakan kasur yang
tidak melengkung.
6.
Hindari penggunaan sepatu hak tinggi.
7.
Jangan mengangkat benda yang terlalu berat. Angkat benda
dengan cara menekuk lutut, sementara punggung tetap dalam keadaan tegak; jangan
mengangkat benda dengan punggung dalam posisi membungkuk.
8.
Turunkan berat badan bagi yang kelebihan berat badan.
9.
Berhentilah merokok karena rokok menyebabkan penurunan
aliran darah ke daerah punggung dan mempercepat proses penuaan bantalan
ruas-ruas tulang belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar