Dampak Resiko Oral Seks Terhadap Kesehatan
Sabtu, 27 Oktober 2012
Saat sekarang ini banyak perilaku seks yang terus berubah seperti
halnya oral seks yang sering dilakukan saat ini. Oral seks sendiri
memiliki dampak dan resiko yang buruk bagi kesehatan tubuh. Dari hasil penelitian oral seks bisa memicu kanker tonsil dan pangkal lidah.
Meningkatnya
kasus kanker akibat oral seks ini dipicu oleh infeksi human
papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan melalui berbagai jenis
aktivitas seksual.
"Semakin banyak yang melakukan oral seks telah terkait dengan
peningkatan infeksi HPV," ujar Dr Greg Hartig, kepala bedah THT dari
University of Wisconsin School of Medicine and Public Health di Madison,
seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (27/1/2011).
Penelitian yang dilakukan Dr William Lydiatt, profesor dan
kepala bedah onkologi di University of Nebraska Medical Center, Omaha
menemukan sekitar 60-70 persen kasus kanker tonsil berhubungan dengan
positif HPV.
Sementara studi yang dipublikasikan New England Journal of
Medicine tahun 2007 menemukan bahwa orang-orang muda yang terkena kanker
tonsil dan pangkal lidah dengan hasil tes positif HPV kebanyakan karena
melakukan oral seks terhadap pasangannya.
Orang yang melakukan 6 kali atau lebih oral seks dengan
pasangannya memiliki risiko 3,4 kali lebih tinggi terkena kanker
orofaringeal (kanker pangkal lidah, belakang tenggorokan atau tonsil).
Risiko ini akan meningkat jika ia sering bergonta ganti pasangan.
Peneliti juga melaporkan sejak 1973, penderita kanker tonsil
dan pangkal lidah meningkat setiap tahunnya. Meluasnya praktik oral seks
dikalangan remaja menjadi faktor yang turut berkontribusi dalam
peningkatan jumlah penderita kanker tersebut.
Orang yang terkena virus HPV memiliki lokasi yang spesifik
tergantung pada bagian tubuh mana yang pertama kali masuk ke dalam
tubuh. Jika masuk melalui vagina maka umumnya menyebabkan kanker leher
rahim tapi jika di mulut akan menyebabkan kanker di daerah mulut dan
tenggorokan.
"Praktik seksual orang-orang telah berubah dari waktu ke
waktu. Saya tidak tahu kenapa mereka lebih memilih melakukan oral seks
dibandingkan dengan aktivitas seksual lainnya," ungkap Hartig.
Memang nikmat bereksperimen dengan kegiatan seks, tetapi perlu dilihat dampak dan resiko dari perilaku tersebut terhadap kesehatan.db
Tidak ada komentar:
Posting Komentar