Rabu, 24 Oktober 2012

Terapi hormon pada Kanker payudara


Terapi hormon pada Kanker payudara

Terapi hormon (HT) sudah lama dikenal dalam pengobatan Kanker Payudara (KPD). Semasa pendikan bedah tahun 1978 -1983, lazim dilakukan oophorectomy (pengangkatan kedua ovarium) pada KPD lanjut. Kastrasi atau pengebirian ini akan menghentikan produksi hormon estrogen yang dibuat oleh ovarium, indung telur. Sekarang pengaruh estrogen itu sudah bisa dicegah tanpa operasi dengan berbagai obat.
Hormon adalah suatu zat vital yang dibuat oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu). Produksi ini di eselon tertinggi diatur oleh otak melalui dua kelenjar endokrin yaitu hipotalamus dan hipofise. Ia dikirim dengan membawa pesan tertentu ketarget organ atau organ sasaran untuk melaksanakan suatu tugas. Dalam kapasitas itu ia disebut sebagai messenger atau utusan yang juga dapat mempengaruhi metabolisme sel di bagian tubuh lainnya. Pengirimannya dilakukan langsung melalui darah ke organ sasaran. .
Kejadian estrogen
Kejadian estrogen
Estrogen yang harus dibendung itu terjadi melalui suatu proses yang komplex (lihat gambar).
Ketika otak menyatakan si Upik sudah siap untuk berketurunan kelenjar hipotalamus mengirim hormon gonadotropin kepada kelenjar hipofise untuk mengamankan khitah itu. Dengan itu hipofise mengirimkan dua hormon yaitu follicle stimulating, pemacu folikel ke indung telur dan kortikotropin ke kelenjar adrenal kiri dan kanan.
Pemacu folikel membawa pesan bagi indung telur untuk membuat folikelovarium dan secara bersama membuat estrogen dari hormon androgen yang diluncurkan oleh kortikotropin. Adalah estrogen yang mematangkannya menjadi folikel siap pakai bertepatan dengan kira-kira 14 hari sebelum haid yang akan datang.
Laporan siap pakai itu diterima dan disikapi hipofise dengan mengirimkan hormon pematangan (lutein hormone) ke indung telur. Pesannya adalah secara bersama membuat hormon progesteron dengan bantuan kortikotropin.
Bila tidak terjadi pembuahan kadar progestron akan menurun dengan drastis. Akibatnya folikel yang matang dan rahim yang sudah dipersiapkan akan rontok bersama dengan haid.
Selain mematangkan folikel, estrogen juga mempersiapkan segala sesuatu hal untuk menyambut kelahiran. Ia mempersiapkan rahim dengan penebalan endometrium, lapisan terdalamnya. Ia juga mempersiapkan payudara dengan melakukan pertumbuhan kelenjar hingga membesar, yang mencapai puncaknya pada hari ke 22, untuk menyambut calon penerus yaitu sang janin. Bila pembuahantidak terjadi maka pada hari ke 27-28, sel telur ini akan gugur bersama dengan persiapannya dan terlihat sebagai perdarahan yang disebut sebagai haid.
Hubungan antara siklus haid yang dimotori oleh estrogen dengan KPD terbukti dari manfaat oophorectomy, adrenalectomy (pengangkatan kelenjar adrenal) ataupun hipophisectomy (pengangkatan hipofise). Dari gambar terlihat bahwa ketiga kelenjar itulah yang membuat estrogen.
Reseptor dan inhibisi
Reseptor dan inhibisi
Kemajuan berikutnya adalah terbukanya rahasia komunikasi antara sel dan hormon. Seperti layaknya seorang pemberi sinyal, estrogen baru dapat mempengaruhi sel bila diantara mereka terjadi komunikasi. Dengan perkataan lain sinyal itu harus dapat ditangkap dan dimengerti oleh sel. Di payudara, sebagaimana alat reproduksi lainnya, sinyal itu ditangkap oleh sel melalui perangkat yang disebut sebagai estrogen reseptor (ER). Demikian juga dengan sinyal progesteron ditangkap oleh sel melalui progesteron reseptor (PR). ER dan PR yang terdapat pada sel KPD dapat diukur dan lazim dilaporkan pada pemeriksaan patologi anatomi
Tidak sulit dimengerti bahwa bila ER mendahului menangkap suatu zat kimia lain sebelum estrogen, pesan pembuatan KPD dapat dicegah. Tamoxifen dapat melakukannya hingga disebut sebagai antiestrogen. Demikian juga halnya dengan megesterol asetat sebagai anti progesteron. Kedua obat ini tersedia dalam bentuk tablet.
Terobosan berikutnya adalah memotong jalur androgen dan estrogen.
Hal ini dimungkinkan sesudah mengenal enzim aromatase yang berpengaruh dalam pembentukan itu. Enzim adalah suatu zat kimia yang dibutuhkan untuk mempercepat proses kimia. Tanpa enzim, dibutuhkan jutaan tahun bagi asam amino untuk menjadi satu molekul protein. Selanjutnya dikenalkan suatu zat yang dapat menghambat aktivitas aromatase hingga dinamakanaromatase inhibitor. Obat inipun tersedia dalam bentuk tablet.
Intervensi di sentral
Intervensi di sentral
Selanjutnya dilakukan intervensi di eselon puncak yaitu hipofise.
Goserelin adalah gonodatropin agonis. Ia mampu meningkatkan efektivitas sel reseptor hipofise sedemikian rupa hingga meluncurkan lutein. Dalam keadaan normal situasi ini terjadi menjelang haid. Tubuh menyikapinya dengan menghentikan pembuatan androgen dan selanjutnya estrogen. Lama-lama estrogen akan lenyap seperti halnya pada kastrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar